Apa itu software process?
“A
software process (also knows as software methodology) is a set of related
activities that leads to the production of the software.” – Omar El Gabry (medium.com)
Atau
jika dibahasa indonesiakan, software process (atau disebut juga software
methodology) adalah gabungan dari aktivitas yang saling berhubungan yang berujung
pada produksi software. Jadi bisa dikatakan juga kalau produk software/software
product adalah hasil akhir dari software process.
Software process harus memiliki 4
aktivitas, yakni:
- Software specification/Requirement engineering (Rekayasa pengetahuan): Berisi fungsionalitas utama dari software dan batasan disekitarnya.
- Software design and implementation (Perancangan software dan implementasi): Software dirancang dan diprogram. Di beberapa referensi proses ini dibagi menjadi 2 masing-masing, yakni software design sendiri dan implementasi sendiri.
- Software verification and validation (Verifikasi dan validasi software). Software harus sesuai dengan spesifikasinya dan memenuhi kebutuhan kostumer.
- Software evolution/software maintenance. Software dimodifikasi untuk memenuhi berubahnya kebutuhan kostumer dan pasar.
Software process adalah sesuatu yang kompleks,
mempengaruhi keputusan yang dibuat. Tidak ada process yang ideal dan banyak
organisasi yang mengembangkan software processnya sendiri.
Dalam software process terdapat
beberapa jenis model, yakni:
1. Waterfall Model
Model
waterfall memiliki pendekatan sekuensial, dimana setiap aktivitas fundamental
dari sebuah proses di representasikan sebagai tahap yang berbeda, disusun
dengan urutan yang linear.Tahap dalam waterfall model adalah: Kebutuhan/Requirements, Perancangan/Design, Implementasi, Testing, dan Maintenance.
2. Prototyping
Model ini menggunakan konsep “try and error”, dimana developer membuat prototype penuh dan user langsung menilai apakah sudah cocok atau belum, jika belum maka prototype yang lama akan dikembangkan sesuai masukan dari user untuk menghasilkan prototype yang baru yang akan dicoba lagi oleh user. Proses ini terus dilakukan sampai user merasa semua kebutuhannya sudah terpenuhi.
3. Rapid Application Development (RAD)
Model pengembangan yang menekankan kecepatan dalam pengembangan melalui keterlibatan user, dimana user selalu mencoba hasil prototype kecil sebelum akhirnya proyek dilanjutkan. Perbedaannya dengan prototyping adalah dimana dalam prototyping developer membuat prototype penuh yang langsung dinilai user, dan mengubah prototype yang sama jika ada perubahan (iterative), berbeda dengan RAD, dimana aplikasi hanya dibuat prototype kecil, dan jika user sudah fix maka akan dilanjutkan ke prototype selanjutnya (incremental).
Salah satu contoh software yang sudah terdevelop
dengan baik adalah Instagram. Instagram dibuat oleh Kevin Systrom yang
diluncurkan pada 6 October 2010 dengan 25000 beta user. Dilansir dari
thenextweb.com, menurut Hendrik Werdelin, pembuat BARK dan Prehype, mengatakan
bahwa untuk membuat aplikasi sejenis Instagram dibutuhkan biaya sekitar $100,000
sampai $300,000 dengan waktu pembuatan 3 sampai 6 bulan. Pada awalnya aplikasi
ini hanya tersedia untuk iOS.
Untuk team yang terlibat dalam
pembuatan awalnya, penulis memperkirakan sebagai berikut:
1. Project manager : Menjadi kepala dari project
pembuatan aplikasi ini
2. iOS developer : Membuat aplikasi Instagram berbasis
iOS (tampilan serta handling API)
3. Back-end developer : Membuat backend dari
aplikasi Instagram
Lalu sembari berjalannya waktu
bertambah pula team yang dibutuhkan yakni:
1. Android developer : Membuat aplikasi Instagram
berbasis Android (tampilan serta handling API)
2. Windows phone/Windows 10 developer : Membuat aplikasi
Instagram berbasis Windows Phone (tampilan serta handling API)
3. Data scientist : untuk mendapatkan informasi
yang dibutuhkan untuk mengembangkan aplikasi lebih lanjut
sumber:
https://medium.com/omarelgabrys-blog/software-engineering-software-process-and-software-process-models-part-2-4a9d06213fdc,
diakses 11 Februari 2018
http://stringlabs.blogspot.co.id/2015/02/software-process-rpl.html,
diakses 11 Februari 2018
https://thenextweb.com/dd/2013/12/02/much-cost-build-worlds-hottest-startups
, diakses 12 Februari 2018
https://static1.squarespace.com, diakses 12 Februari 2018
Comments
Post a Comment